KISAH NABIYULLAH YUNUS ‘ALAYHI
SALAM
PENGANTAR
Kisah
Nabiyullah Yunus mengandung keajaiban dan keunikan. Dia dibuang ke laut dan
dimakan ikan. Di sanalah dia berdoa kepada Allah untuk memohon
pertolongan-Nya. Maka Dia menyelamatkan
dan menjaganya dari kebinasaan. Dia memerintahkan ikan agar
memuntahkannya di tepi pantai.
Hadits
ini mengandung tambahan keterangan dari apa yang disebutkan oleh Al-Qur'an
tentang kisahnya. Ia menjelaskan sebab-sebab mengapa Yunus marah, lalu naik
perahu menjauh dari keluarga dan negerinya.
NASH HADITS
Dari
Abdullah bin Mas'ud berkata, "Sesungguhnya Yunus menjanjikan adzab kepada
kaumnya. Dia memberitakan bahwa ia
akan datang kepada mereka dalam tiga hari. Mereka ketakutan, hingga ibu
berpisah dengan anaknya. Kemudian mereka keluar dan kembali
kepada Allah untuk memohon ampun
dari-Nya. Maka Allah menahan adzab dari mereka.
Sementara
itu Yunus menantikan turunnya adzab dan dia tidak melihat apa pun. Barangsiapa
berdusta dan tidak memiliki bukti maka dia dibunuh. Maka Yunus
pergi dalam keadaan marah, hingga
dia bertemu dengan suatu kaum di atas perahu. Yunus ikut bersama mereka dan
mereka mengenalnya. Ketika Yunus naik perahu, perahu itu tiba-tiba terhenti
padahal perahu-perahu lainnya berjalan hilir-mudik ke kanan dan ke kiri. Yunus
berkata, 'Ada apa dengan perahu kalian?’ Mereka menjawab, ’Entahlah.’ Yunus
berkata, ’Akan tetapi, aku tahu. Di atas perahu ini terdapat
seorang hamba yang kabur dari Tuhannya.
Perahu ini, demi Allah, tidak akan berjalan hingga kalian membuang orang itu.’
Mereka menjawab, ’Kalau kamu, wahai
Nabiyullah, maka kami tidak akan melemparkanmu.’ Yunus berkata, ’Buatlah
undian. Siapa yang keluar namanya, maka dia harus terjun ke
laut.’ Lalu mereka membuat undian. Yunus mengundi mereka tiga
kali dan yang keluar selalu namanya.
Yunus pun terjun ke laut dan langsung seekor ikan besar telah menantinya.
Begitu Yunus terjun, ikan itu langsung menelannya. Ikan itu turun ke
dasar laut. Yunus mendengar tasbih
batu-batu kecil. "Maka dia menyeru dalam keadaan yang sangat gelap, 'Bahwa tiada
Tuhan yang berhak disembah selain Engkau. Maha Suci Engkau,
sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang dzalim." (QS.
Al-Anbiya: 87). Ibnu Mas'ud berkata, "Kegelapan di dalam perut ikan besar,
kegelapan laut dan kegelapan malam."
Dia berkata, "Kalau
sekiranya dia tidak segera mendapat nikmat dari Tuhannya, niscaya dia
benar-benar dicampakkan ke tanah tandus dalam keadaan
tercela." (QS. Al-Qalam: 49) Dia berkata, "Yunus
seperti anak burung yang telanjang dan tidak berbulu, dan Allah
menumbuhkan untuknya sebuah pohon dari jenis labu. Yunus makan
dari pohon itu dan berteduh di bawahnya. Pohon itu mengering dan Yunus
menangisinya, maka Allah mewahyukan kepadanya, 'Apakah kamu menangisi sebuah pohon
yang mengering dan tidak menangisi seratus ribu orang atau lebih di mana kamu
hendak mencelakakan mereka?" Maka Yunus keluar. Dia bertemu dengan seorang
penggembala kambing. Yunus bertanya kepadanya, "Anak muda, darimana kamu?"
Dia menjawab, "Dari kaum Yunus." Yunus berkata, "Jika engkau pulang, maka sampaikan
salam kepada mereka.
Katakan
kepada mereka kalau kamu telah bertemu Yunus." Anak muda itu berkata,
"Jika kamu memang benar Yunus, maka tentu kamu tahu bahwa
barangsiapa yang berbohong dan dia tidak mempunyai bukti, dia
akan dibunuh. Lalu siapa yang bersaksi untukku?" Yunus menjawab,
"Saksimu adalah pohon ini dan lembah ini." Anak muda itu berkata,
"Perintahkan keduanya." Maka Yunus berkata kepada pohon dan lembah
itu, "Jika anak muda ini datang kepada kalian berdua, maka bersaksilah
untuknya." Keduanya menjawab, "Ya."
Anak
muda itu pulang kepada kaumnya. Dia memiliki saudara-saudara yang melindunginya. Dia
menghadap raja dan berkata kepadanya,
"Sesungguhnya aku telah bertemu Yunus, dia menyampaikan salam kepada
kalian." Maka raja memerintahkan agar anak muda ini dibunuh. Dikatakan
kepada raja, "Dia punya bukti." Raja pun mengutus seseorang pergi
bersama anak muda itu.
Mereka tiba di pohon dan lembah. Anak muda itu berkata kepada keduanya,
"Aku bertanya kepada kalian berdua dengan nama Allah, apakah Yunus menjadikan kalian berdua
sebagai saksi?" Keduanya menjawab, "Ya." Maka kaumnya pulang
dalam keadaan ketakutan. Mereka berkata, "Pohon dan bumi bersaksi untukmu."
Mereka
mendatangi raja dan menceritakan apa yang mereka lihat. Raja menuntun
tangan anak muda itu dan mendudukkannya di singgasananya seraya berkata,
"Kamu lebih berhak terhadap kursi ini daripada aku." Maka anak muda
itu memimpin mereka selama empat
puluh tahun.
TAKHRIJ HADITS
Hadits
ini diriwayatkan oleh Ibnu Abi Syaibah dalam Mushannaf, 11/541, no. 1195, Kitab
Fadhail Yunus. Suyuthi dalam Ad-Durrul Mantsur menisbatkannya kepada
Ibnu Abi Syaibah dalam
Mushannaf, Ahmad dalam Az-Zuhd, Abd bin Humaid,
Ibnu Jarir, Ibnul Mundzir, Ibnu Abi Hatim dari Ibnu Mas'ud. Dan Hafizh Ibnu Hajar menukil sepenggal
darinya dan dia menyatakan bahwa riwayat Ibnu Abi Hatim adalah
shahih. Fathul Bari (6/452).
Hadits ini dIshahihkan oleh
Syaikh Ibrahim Al-Ali dalam Al-Ahadits As-Shahihah min Akhbaril Anbiya, hlm.
122, no. 177.
PELAJARAN-PELAJARAN DAN FAEDAH-FAEDAH HADITS
- Hendaknya seorang mukmin teguh di atas perintah Allah dan sabar atas hukum-Nya. Dia tidak sepantasnya terburu-buru dalam urusan di mana Allah mempunyai urusan di dalamnya.
- Dampak taubat dan iman dalam mengangkat kemarahan Allah, murka dan adzab-Nya sebagaimana yang terjadi pada kaum Yunus, bahwa Allah mengangkat adzab dari mereka ketika mereka beriman.
- Kadangkala Allah menguji hamba-hamba-Nya yang shalih jika mereka melakukan penyimpangan terhadap perintah Allah, sebagaimana Dia menguji Yunus. Tetapi Dia menyelamatkan mereka dengan iman, kebaikan dan doa mereka, sebagaimana Yunus selamat dari perut ikan.
- Dampak doa dan pengakuan terhadap kesalahan dalam menyelamatkan diri dari kesulitan. Allah menyelamatkan Yunus karena doa dan tasbihnya. "Maka kalau sekiranya dia tidak termasuk orang-orang yang banyak bertasbih niscaya dia akan tetap tinggal di perut ikan sampai hari Kebangkitan." (QS. Ash-Shaffat: 143-144)
- Hadits ini menunjukkan kodrat besar Allah. Dia menghentikan perahu hingga tidak berjalan, padahal perahu-perahu yang ada di kanan kirinya hilir mudik. Dia menahan ikan hingga tidak mematikan Yunus yang berada di dalam perutnya. Dia memerintahkannya untuk memuntahkannya di pantai. Dia membuat Yunus mendengar tasbih batu-batu di dasar lautan. Dia membuat pohon dan batu bisa berbicara untuk memberikan kesaksian kepada anak muda.
- Allah mengangkat anak muda penggembala kambing sebagai raja. Allah memberikan kerajaan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Anak muda itu memperbaiki kaumnya selama empat puluh tahun, masa yang panjang.
- Sejauh mana perubahan yang terjadi pada kaum Yunus. Keadaan mereka menjadi baik dan urusan mereka menjadi lurus. Ini dibuktikan dengan turunnya raja mereka dari tahtanya dan menyerahkannya kepada anak muda penggembala yang bertemu Yunus. Dia menyampaikan salam Yunus kepada kaumnya, serta pohon dan daratan berarti untuknya.
- Beratnya dosa dusta. Pada masa umat terdahulu dusta termasuk dosa besar dan pelakunya berhak untuk dibunuh.
- Pada masa selain kaum Yunus terdapat orang-orang yang baik. Para penumpang perahu menolak melemparkan Yunus walaupun Yunus selalu menang undian tiga kali, sehingga Yunus sendirilah yang menceburkan diri.
- Kesalahan yang dilakukan oleh Yunus tidak menodai kedudukannya dan tidak menurunkan kemuliaannya. Dia termasuk Nabi dan Rasul Allah di mana Dia memilih, mengangkat dan mengunggulkan mereka. Rasul kita telah memperingatkan agar jangan ada orang yang mengklaim atau berkata, "Aku lebih baik daripada Yunus bin Matta," hanya karena Yunus melakukan kesalahannya. Di dalam Shahih Bukhari Nabi bersabda, "Janganlah kamu berkata, 'Sesungguhnya aku lebih baik daripada Yunus bin Matta." Dalam riwayat lain, "Tidak sepantasnya seorang hamba berkata, 'Aku lebih baik daripada Yunus bin Matta."
- Keutamaan doa Dzin Nun. Doanya menjadi doa yang dilontarkan oleh orang-orang yang tertimpa kesulitan, orang-orang yang mandapat kesedihan, dan orang-orang yang dikepung oleh kesusahan dan kesengsaraan. "Tiada Tuhan yang berhak disembah kecuali Engkau. Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang dzalim." (QS. Al-Anbiya: 87)
- Boleh naik perahu, sebagaimana Yunus melakukannya.
- Sejauh mana kesulitan para Rasul dalam berdakwah kepada Allah dan menghadapi kaum mereka, serta sejauh mana ujian Allah dan cobaan-Nya kepada mereka.
- Ketaatan para makhluk kepada Allah. Ikan besar menelan Yunus sebagaimana yang Dia perintahkan dan ia tidak membunuhnya. Begitu Allah memintanya agar memuntahkan, maka ia melakukannya. Ikan-ikan besar dan ikan-ikan lainnya serta batu lautan, semuanya bertasbih kepada Allah dan Yunus mendengar tasbihnya.
- Koreksi Al-Qur'an dan hadits terhadap berita-berita yang diselewengkan oleh Bani Israil.
- Rasulullah menyebutkan sifat Nabi Yunus pada waktu beliau menunaikan ibadah haji. Sebuah hadits riwayat Muslim dalam Shahih-nya, bahwa Rasulullah mendatangi sebuah jalan di gunung Harsya (gunung dekat Juhfah) dan beliau bersabda, "Seolah-olah diriku melihat Yunus bin Matta di atas unta merah yang gemuk dengan berjubah wol, tali kekang untanya dari sabut, dan dia sedang bertalbiyah.
Referensi:
E-book “Kisah-Kisah
Shahih Dalam Al-Qur’an Dan Sunnah” karya DR. ‘Umar Sulaiman al-Asyqor

Tidak ada komentar: